Judul: Perjalanan Menantang ke Gunung Rinjani

Teks:

Pada liburan sekolah tahun lalu, saya bersama empat teman saya memutuskan untuk melakukan perjalanan menantang dengan mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah, tetapi juga dikenal memiliki jalur pendakian yang cukup sulit. Kami sudah merencanakan perjalanan ini selama berbulan-bulan dan mempersiapkan peralatan serta kebutuhan pendakian dengan teliti.

Kami berangkat dari Jakarta dengan pesawat menuju Lombok, kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobil hingga ke desa Senaru, yang menjadi titik awal pendakian. Di desa ini, kami bertemu dengan pemandu dan porter yang akan membantu membawa peralatan berat kami selama pendakian. Malam itu, kami menginap di rumah penduduk lokal dan beristirahat, karena esoknya perjalanan panjang akan dimulai.

Pagi-pagi sekali, kami memulai pendakian dengan semangat yang tinggi. Jalur awal pendakian dipenuhi dengan pepohonan hijau dan udara yang sangat sejuk. Kami berjalan sambil menikmati suara burung dan desiran angin. Setelah sekitar tiga jam mendaki, kami berhenti sejenak di sebuah pos untuk beristirahat dan makan. Kami mengambil beberapa foto dan saling bercerita sambil menikmati pemandangan alam yang sangat asri.

Namun, semakin tinggi kami mendaki, jalurnya semakin sulit. Kami harus melewati tanjakan curam, tanah berpasir, dan bebatuan yang licin. Tubuh mulai lelah, tetapi kami terus menyemangati satu sama lain untuk melanjutkan perjalanan. Pemandu kami memberi tahu bahwa semakin dekat dengan puncak, angin akan semakin kencang dan suhu udara akan semakin dingin. Benar saja, menjelang sore hari, udara mulai terasa lebih dingin, dan kami mulai merasakan lelah yang luar biasa.

Kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat di dekat danau Segara Anak, sebuah danau kawah yang sangat indah di tengah-tengah Gunung Rinjani. Malam itu, kami makan bersama dan saling berbagi cerita di dalam tenda. Kami juga melihat langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Pemandangan tersebut benar-benar menakjubkan dan membuat rasa lelah kami sedikit terobati.

Keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jalur yang kami tempuh kali ini jauh lebih terjal dan penuh dengan tantangan. Setiap langkah yang diambil terasa semakin berat, tetapi pemandangan yang indah dan semangat kebersamaan membuat kami terus melangkah. Setelah beberapa jam berjalan dan berjuang melawan rasa lelah, akhirnya kami berhasil mencapai puncak Gunung Rinjani.

Rasa bahagia dan bangga langsung memenuhi hati kami. Dari puncak gunung, kami bisa melihat pemandangan luar biasa. Di kejauhan, terlihat pemandangan pulau Lombok yang hijau, dan awan putih menggantung di langit biru yang cerah. Kami mengambil banyak foto sebagai kenang-kenangan dan menikmati momen tersebut dengan penuh rasa syukur. Setelah beberapa saat, kami mulai bersiap untuk turun.

Perjalanan turun tidak kalah menantangnya. Tubuh yang sudah lelah membuat langkah kami menjadi lambat, dan kami harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Beberapa kali kami harus berhenti untuk beristirahat. Meski begitu, kami saling membantu dan mendukung satu sama lain hingga akhirnya sampai kembali di desa Senaru dengan selamat.

Perjalanan mendaki Gunung Rinjani ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami. Kami belajar tentang kekuatan fisik dan mental, serta pentingnya kerjasama dan dukungan dari teman-teman. Meskipun melelahkan, pengalaman ini sangat berkesan dan akan selalu kami kenang.


Soal-soal Recount Text:

  1. Apa tujuan utama teks recount di atas?

    • A. Menceritakan sejarah Gunung Rinjani
    • B. Menginformasikan tentang jalur pendakian
    • C. Membagikan pengalaman pribadi dalam mendaki Gunung Rinjani
    • D. Mengajak pembaca untuk mengunjungi Lombok

    Jawaban: C

  2. Apa yang menjadi tantangan terbesar saat mendaki Gunung Rinjani menurut teks tersebut?

    • A. Jalur yang berpasir dan licin
    • B. Cuaca yang terlalu panas
    • C. Kekurangan peralatan pendakian
    • D. Tidak adanya pemandu lokal

    Jawaban: A

  3. Di mana mereka mendirikan tenda untuk beristirahat?

    • A. Di puncak gunung
    • B. Di desa Senaru
    • C. Di danau Segara Anak
    • D. Di hutan pinus

    Jawaban: C

  4. Apa yang mereka lakukan setelah mencapai puncak Gunung Rinjani?

    • A. Mereka langsung turun
    • B. Mereka mengambil foto dan menikmati pemandangan
    • C. Mereka menginap di puncak
    • D. Mereka memasak makanan di puncak

    Jawaban: B

  5. Apa pelajaran penting yang didapatkan penulis dari perjalanan ini?

    • A. Kekuatan fisik dan mental sangat dibutuhkan dalam mendaki
    • B. Mendaki gunung hanya cocok untuk orang yang kuat
    • C. Perjalanan pendakian tidak selalu menyenangkan
    • D. Hanya orang berpengalaman yang bisa mendaki Gunung Rinjani

    Jawaban: A

  6. Siapa saja yang membantu penulis dalam mendaki Gunung Rinjani?

    • A. Penduduk lokal
    • B. Pemandu dan porter
    • C. Teman sekolah
    • D. Guru sekolah

    Jawaban: B

  7. Mengapa mereka memutuskan untuk mendirikan tenda di dekat danau Segara Anak?

    • A. Untuk menghindari cuaca dingin di puncak
    • B. Karena kelelahan dan ingin beristirahat
    • C. Karena sudah sampai di puncak
    • D. Untuk melihat pemandangan matahari terbenam

    Jawaban: B

  8. Bagaimana perasaan penulis setelah mencapai puncak gunung?

    • A. Kecewa karena terlalu lelah
    • B. Marah karena tidak ada pemandangan yang indah
    • C. Bahagia dan bangga
    • D. Biasa saja

    Jawaban: C

  9. Apa kesan penulis tentang perjalanan mendaki Gunung Rinjani?

    • A. Menyenangkan namun tidak begitu berkesan
    • B. Sulit dan tidak layak dicoba lagi
    • C. Melelahkan tetapi berkesan
    • D. Mudah dan tidak menantang

    Jawaban: C

  10. Kapan penulis memulai pendakian ke Gunung Rinjani?

    • A. Pada malam hari
    • B. Pagi-pagi sekali
    • C. Saat matahari terbenam
    • D. Setelah makan siang

Post a Comment

Previous Post Next Post